Cara Menghitung Biaya Membangun Rumah

Punya rumah sendiri, siapa sih yang tidak mau? Saat ini ada dua cara umumnya dipilih orang, membeli rumah yang siap pakai atau membangun rumah sendiri. Pertanyaannya, manakah yang lebih terjangkau membangun rumah atau membeli rumah? Untuk menjawabnya, kita perlu menimbang kondisi finansial rumah tangga. Bila keuangan belum mencukupi, kita sanggup mengajukan sumbangan ke bank atau mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). Sebelum pemilik lahan memutuskan mana alternatif yang terbaik untuk Anda sekeluarga, ada baiknya kita menghitung secara terperinci rencana pengeluaran. 
 Saat ini ada dua cara umumnya dipilih orang Cara Menghitung Biaya Membangun Rumah

Ulasan berikut ini akan menjelaskan secara garis besar apa saja hal yang harus diperhatikan dikala memutuskan membangun rumah, dan pos pengeluaran apa saja yang sebaiknya dianggarkan. Namun sebelumnya, sebaiknya anda sudah mempunyai desain dan tahu cara membaca gambar kerja, ya. 

1. Menghitung luas lahan sebelum membangun rumah




Ini hal pertama yang harus dilakukan sebelum mulai menciptakan rencana anggaran biaya membangun rumah. Kelihatannya sepele, tapi pengukuran lahan harus dilakukan dengan hati-hati. Terutama bila lahan terletak di tengah area padat penduduk. Meskipun ukuran panjang dan lebar lahan sudah diinformasikan sebelumnya oleh pihak penjual, pengukuran ulang tetap diperlukan. Data ukuran lahan yang tidak akurat sanggup berakibat fatal alasannya pembuatan desain rumah dan gambar kerja juga akan jadi tidak akurat. Untuk keperluan ini, alat-alat yang sebaiknya disiapkan adalah: 
- kalkulator 
- benang ukur 
- water pass
- roll meter
- theodolit
- pengukur sudut. 
Sedangkan cara mengukur luas lahan ialah sebagai berikut: 
  1. Bila memungkinkan, bersihkan lahan dari benda-benda yang menghalangi pandangan. 
  2. Ukur lebar dan panjang tanah memakai theodolit atau roll meter 
  3. Ukur sudut tanah dengan theodolit dan pengukur sudut 
  4. Ukur lebar jalan yang melintang di depan rumah 
  5. Kemudian data dari pengukuran ini sanggup dipakai menciptakan denah hasil pengukuran lahan. Pengukuran ulang sangat dianjurkan untuk menyidik keakuratan. 

2. Menghitung biaya desain sebagai panduan biaya



Dewasa ini belum banyak kalangan yang memakai jasa arsitek atau arsitek interior untuk menciptakan desain rumah. Beberapa manfaat memakai jasa arsitek adalah: 
  1. 1. Terhindar dari risiko kesalahan struktur konstruksi bangunan yang sanggup menimbulkan munculnya retak-retak, atau bahkan bangunan roboh.  
  2. 2. Meski sepintas menambah biaya membangun rumah, memakai jasa arsitek justru akan membantu menekan pengeluaran. Selain menciptakan desain rumah, arsitek juga akan menciptakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan menjadi panduan pembiayaan. Selama pemilik rumah dan kontraktor setuju untuk berpedoman pada RAB, biaya tidak akan membengkak.  
  3. 3. Arsitek akan mengatakan pesan yang tersirat profesional biar rumah tidak hanya fungsional, tetapi juga sesuai dengan kaidah estetika bangunan.  
Saat ini tarif jasa desain rumah dihitung menurut dua metode. Pertama, menurut per meter persegi bangunan. Sedangkan yang kedua, menurut persentase RAB. Metode pertama dikala ini lebih banyak ditawarkan oleh arsitek Indonesia dan akan lebih menguntungkan pemilik rumah alasannya tarif desain sudah ditentukan semenjak awal. Nominal tarif per meter persegi cukup bervariasi, alasannya arsitek yang telah berpengalaman tarifnya akan lebih tinggi. Selain itu, tarif arsitek juga bermacam-macam antara kota yang berbeda. Untuk dikala ini, arsitek Jakarta memasang tarif dengan perhitungan 5-7% luas lahan x Rp 5 juta. Sementara di kota lain, ada arsitek yang memasang tarif desain rumah sekitar Rp 1 juta x per meter persegi luas lahan.

3. Menyusun daftar material bangunan



Setelah desain siap, tahap selanjutnya ialah menciptakan daftar material (bahan bangunan) apa saja yang dibutuhkan untuk membangun rumah. Kebutuhan material pada umumnya sama untuk semua jenis rumah. Perbedaan terletak pada volume material yang dibutuhkan alasannya ini ada hubungannya dengan luas lahan dan desain rumah. Berikut ialah daftar material yang harus disiapkan: 
    1. Batu kali 
    Ini ialah material yang dibutuhkan untuk menciptakan pondasi. Bila hendak membangun rumah satu lantai, pondasi terdiri dari susunan kerikil kali yang direkatkan dengan gabungan semen dan pasir. Alternatif material pondasi selain kerikil kali ialah kerikil gunung, kerikil putih, dan kerikil bata. Batu kali lebih banyak dipilih alasannya lebih kuat. Saat ini harga kerikil kali berkisar antara Rp 195 ribu-Rp 200 ribu per meter kubik. 
    2. Semen 
    Dalam membangun rumah, semen berfungsi sebagai perekat. Kebutuhan semen mungkin akan lebih banyak daripada material lainnya, alasannya tiap proses membangun membutuhkan semen. Baik dikala menciptakan pondasi rumah, dinding, memasang lantai, kusen pintu dan kayu. Harga semen cukup variatif, tergantung mereknya. Harga semen dikala ini berkisar antara Rp 50 ribu-Rp 60 ribu per 50 kg. 
    3. Pasir 
    Bahan ini dipakai sebagai gabungan semen. Pilihlah pasir dengan kandungan lumpur yang sedikit, alasannya lumpur sanggup mempersulit perekatan antara semen dan pasir. Harga material pasir pun bervariasi sesuai jenisnya, yaitu dengan kisaran harga Rp 185 ribu-Rp 250 ribu per meter kubik. 
    4. Gamping 
    Material ini tidak harus dipakai dalam adukan semen dan pasir, tapi sanggup membantu menghemat penggunaan semen. Saat ini harga kerikil gamping ialah sekitar Rp 1350 per kg. 
    5. Besi atau baja 
    Beberapa pecahan rumah yang memerlukan baja antara lain: kolom (penguat dinding yang dipasang di pertemuan dua dinding), ring balok untuk mengunci pecahan atas kolom, sloof pondasi, dan memperkuat dinding untuk menyangga beban atap. Harga besi beton dikala ini berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 100 ribu, bervariasi menurut lebar penampangnya. Sedangkan harga baja untuk kerangka dinding mencapai Rp 60 ribu per batang. 
    6. Batu kerikil
    Kerikil yang berkualitas ialah keras, berat, dan tidak berongga. Material ini terbuat dari kerikil besar yang dipecah menjadi batu-batu kecil. Di selesai tahun 2017, harga meterial ini mencapai Rp 250 ribu per meter kubik. 
    7. Batu bata merah
    Batu bata merah untuk membangun rumah yang baik berciri-ciri tidak gampang pecah, teksturnya keras, dan ukurannya sama dengan lainnya. Saat ini kerikil bata yang ditawarkan ada dua macam, yaitu kerikil bata panggangan seharga Rp 900 per biji dan kerikil bata biasa seharga Rp 725 per biji. 
    8. Kayu
    Saat ini kayu masih dipakai untuk rangka atap rumah, kasau dan reng genteng. Material kayu juga cocok untuk dinding, pelapis dinding, atau lantai rumah. Hindari membeli kayu lembap meski harganya miring. Kayu lembap akan melengkung beberapa bulan sesudah dipasang. Harga kayu juga dibedakan menurut jenis dan kegunaannya. Kayu kasau, reng dan galar berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 95 ribu per batang (panjang 4 meter). Kayu balok lebih mahal alasannya harganya sanggup mencapai Rp 200 ribu per batang (panjang 4 meter). Sedangkan menurut jenisnya, kayu yang paling murah ialah kayu borneo, seharga Rp 1 juta 600 ribu per meter kubik. 
    9. Rangka atap baja ringan
    Rangka atap baja ringan ialah tren di bidang konstruksi terkini. Material ini disukai alasannya lebih tahan lama, lebih ringan, dan harganya pun lebih terjangkau. Proses pemasangannya pun tidak memakan waktu usang sehingga sanggup menghemat biaya membangun rumah. Saat ini rangka atap baja ringan plus rencana genteng ditawarkan dengan harga Rp 120 ribu per meter persegi. 
    10. Genteng
    Beberapa jenis genteng yang sanggup ditemukan di pasaran adalah: 
    - Genteng keramik (Rp 8 ribu – Rp 10 ribu per biji), 
    - Genteng tanah liat (Rp 4 ribu – Rp 8 ribu per biji)
    - Genteng beton (Rp 7 ribu – Rp 10 ribu per biji)
    - Genteng metal (Rp 65 ribu – Rp 125 ribu per meter)
    - Genteng aspal (Rp 150 ribu – Rp 175 ribu per biji) 
    - Genteng sirap (Rp 3 ribu – Rp 5 ribu per lembar). 
    11. Kusen
    Harga kusen juga bervariasi menurut jenis materialnya, yaitu:
    - Kusen kayu. Harga kusen kayu berbeda-beda menurut jenis kayu. Untuk kayu mahoni, harga ditentukan per meter yaitu Rp 67 ribu per meter. Sedangkan kusen kayu meranti dan kayu kamper harganya sekitar Rp 70 ribu – Rp 100 ribu per meter. Kusen kayu jati ialah yang paling mahal, sanggup mencapai Rp 5 juta untuk kusen ukuran balok 6/15. 
    - Kusen aluminium. Harga kusen aluminium yang ditawarkan dikala ini berkisar antara Rp 95 ribu – Rp 200 ribu per unit. Bila sekaligus dengan pintu, harganya tentu akan lebih mahal.
    - Kusen uPVC, sekitar Rp 215 ribu per meter. 
    12. Pintu dan jendela 
    Pintu dan jendela biasanya dijual sekaligus dengan kusennya. Pintu dan jendela dari materi kayu lebih mahal dibandingkan material lain ibarat aluminium, uPVC, dan kaca. 
    13. Perlengkapan kamar mandi 
    Bila ingin menciptakan kamar mandi minimalis, perlengkapan yang dibutuhkan ialah kloset (sekitar Rp 650 ribu per unit), wastafel (Rp 300 ribu – Rp 400 ribu, keramik kamar mandi (Rp 44 ribu – Rp 100 ribu per dus), dan shower (Rp 175 ribu – Rp 800 ribu per unit). 

    4. Menghitung biaya pekerja



    Upah harian pekerja berbeda antara satu kota dan lainnya, sesuai dengan berapa besar biaya hidup standar di kota itu. Besar kecilnya upah juga ditentukan oleh ketrampilan pekerja dan jenis pekerjaan. Mulai dari penggalian tanah untuk pondasi, pemasangan kerikil bata, plafon, kusen, rangka atap, sanitasi, instalasi listrik, keramik, hingga pengecatan semua ada tarifnya. 
    Berdasarkan pengamatan homify, ada tiga sistem pengupahan tenaga pekerja proyek membangun rumah. Antara lain upah harian, upah borongan jasa, dan upah borongan penuh. Menurut data pertengahan tahun lalu, upah harian tenaga pekerja membangun rumah sekitar Rp 100 ribu – Rp 150 ribu per hari. Sedangkan upah borongan jasa dihitung menurut luas lahan yang akan dibangun, yaitu mencapai Rp 600 ribu – Rp 800 ribu per meter persegi. Upah borongan penuh pada prinsipnya sama dengan upah borongan jasa. Biasanya kontraktor akan mengatakan sistem borongan penuh bila pemilik rumah tidak ingin repot berbelanja material sendiri. Tarifnya mencapai Rp 3 juta – Rp 5 juta per meter persegi. Memang lebih praktis, tetapi pemilik rumah perlu menentukan kontraktor yang benar-benar sanggup dipercaya. Bukan mustahil kontraktor yang curang menentukan material berkualitas rendah. 

    5. Hitungan final biaya membangun rumah



    Setelah menerima angka lingkaran dari pos biaya desain rumah, biaya belanja material bangunan, dan biaya pekerja, semua biaya dijumlahkan. Berapapun hasilnya, itulah besarnya biaya membangun rumah yang perlu disiapkan. Walaupun arsitek akan mengembangkan rencana anggaran biaya (RAB), pemilik lahan perlu menciptakan hitungan berangasan biaya membangun rumah sebelum berkonsultasi pada hebat manapun. 
    Bila rincian anggaran membangun rumah versi kita terlalu mahal, pemilik lahan sanggup beralih ke rencana B. Yaitu dengan cara mengubah gaya desain rumah menjadi rumah minimalis. Saat pemilik lahan telah menyewa jasa seorang arsitek, hal ini lebih baik ditekankan di awal biar arsitek tahu bagaimana situasi yang dialami pemilik lahan. 
    Rumah harapan anda sudah jadi? Anda sekarang sanggup melanjutkan ke langkah selanjutnya, yaitu mengecat rumah. Panduan homify yang memaparkan cara menghitung biaya mengecat rumah ini dijamin bermanfaat. 
    sumber: homify.co.id

    Subscribe to receive free email updates:

    0 Response to "Cara Menghitung Biaya Membangun Rumah"

    Post a Comment