Hitung-Hitung Biaya Berdiri Rumah 2 Lantai 2019

Biaya berdiri rumah 2 lantai bisa digunakan untuk memperkirakan besaran anggaran yang harus dikeluarkan ketika ingin berdiri rumah baru. Biaya membangun rumah dengan 2 lantai akan lebih mahal dibanding biaya membangun rumah 1 lantai. Hal ini alasannya yaitu materi material yang digunakan juga lebih banyak. Selain itu, luas rumah juga akan mempengaruhi anggaran berdiri rumah. 


bisa digunakan untuk memperkirakan besaran anggaran yang harus dikeluarkan ketika ingin bang Hitung-hitung Biaya Bangun Rumah 2 Lantai 2019


3 Cara menghitung biaya berdiri rumah 2 lantai


Ada 3 cara menghitung biaya bangun rumah 2 lantai per meter yang sanggup Anda terapkan, menyerupai berikut ini:

1. Biaya perhitungan umum


Cara menghitung pembangunan rumah sanggup dilakukan dengan mengetahui informasi perhitungan kasarnya secara umum. Info tersebut diperoleh dari banyak sekali sumber, contohnya kenalan atau jasa kontraktor yang disewa tenaganya. Ada yang beropini juga kisaran biaya yang diharapkan dihitung berdasar luas bangunan dengan rincian estimasi:
  • Luas bangunan 100 meter persegi sekitar Rp 300 juta hingga Rp 350 juta.
  • Luas bangunan 101 – 300 meter persegi sekitar Rp 325 juta hingga Rp 375 juta.
  • Luas bangunan 301 meter persegi sekitar Rp 350 juta hingga Rp 400 juta.

Intinya semakin luas bangunan yang akan dibangun, biayanya juga semakin naik. Maka sebelum mengeluarkan uang dan menyewa jasa kontraktor, ada baiknya memutuskan ingin membangun rumah 2 lantai tipe berapa. Apakah tipe 36, 45, dst.

2. Biaya perhitungan harga satuan


Anda juga sanggup menghitung biaya berdiri rumah 2 lantai sendiri secara lebih rinci dengan perhitungan harga satuan. Perhitungan ini juga dilakukan dengan mengetahui besarnya biaya material yang dibutuhkan. Berikut tahapannya:
  • Membuat daftar harga material bangunan yang digunakan.
  • Membuat daftar upah tenaga kerja yang digunakan.
  • Membuat rincian material yang diharapkan berdasar luas bangunan rumah yang hendak dibangun.
  • Membuat flow kerja pembangunan rumah 2 lantai.
  • Membuat perhitungan jumlah harga secara menyeluruh.

Setelah mendapat data dan melaksanakan cara perhitungan di atas, maka langkah selanjutnya yaitu menciptakan rincian pekerjaan mulai dari bawah hingga atas menyerupai bab struktur, fondasi, dinding, lantai 1 dan 2, rangka atap, instalasi air dan listrik, plafon, pengecatan, dll. Dan ketika Anda sudah tahu harga satuannya maka tinggal dikalikan dengan jumlah material yang digunakan dalam membangun rumah 2 lantai. Alhasil, Anda memperoleh anggaran yang digunakan untuk rujukan atau teladan dalam memperkirakan uang yang harus dikeluarkan.

3. Biaya perhitungan kasar


Selain dua metode di atas, masih ada satu lagi metode yang sanggup digunakan yaitu memperkirakan biaya agresif membangun rumah dari harga per meter persegi. Anda sanggup mencari tahu berapa besarnya dari lingkungan sekitar daerah Anda akan berdiri rumah.
Misalnya budget yang diharapkan untuk berdiri rumah di area tersebut yaitu Rp 6 juta per meter persegi. Dan Anda memutuskan membangun rumah tipe 60 dengan ukuran 60 meter persegi untuk lantai 1 dan 40 meter persegi untuk lantai 2. Jika ditotal maka luas bangunan menjadi 100 meter persegi.
Setelah itu, luas bangunan tinggal dikalikan Rp 6 juta sanggup didapatkan hasil Rp 600 juta. Itulah estimasi biaya membangun rumah 2 lantai tipe 60 yang mungkin Anda harus keluarkan. Anda juga sanggup menambahkan biaya pendukung lainnya yang dibutuhkan. Jika ingin membangun rumah yang lebih kecil contohnya tipe 36, maka terang biaya berdiri rumah 2 lantai tipe 36 akan lebih rendah.

Contoh cara menghitung biaya berdiri rumah 2 lantai tipe 36



Setelah Anda mengetahui 3 metode menghitung estimasi biaya berdiri rumah bertingkat di atas, maka di bawah ini ada klarifikasi yang lebih mendetail. Cara perhitungan ini dilakukan dengan mencari tahu luas total meter persegi (m2) untuk lantai 1 dan 2. Setelah itu dikalikan dengan biaya berdiri rumah per m2.
Di sini memang dijelaskan contoh menghitung memakai metode meter persegi saja alasannya yaitu lebih gampang untuk digunakan oleh masyarakat awam pada umumnya. Sedangkan untuk metode yang lebih rinci yaitu RAB harus memakai pengetahuan khusus wacana ilmu teknik bangunan atau para profesional di bidang konstruksi bangunan serta benar-benar harus tahu rincian setiap materialnya satu per satu.
Rumah tipe 36 sendiri merupakan salah satu tipe rumah minimalis yang paling banyak dibangun di pasaran. Hal ini alasannya yaitu biaya berdiri rumah 2 lantai tipe 36 sangat terjangkau dibandingkan tipe-tipe lainnya. Umumnya rumah tipe 36 mempunyai luas lahan sebesar 60 m2 atau 65 m2, sehingga sering disebut rumah tipe 36/60 atau 36/65. Pastinya luas lahan akan selalu lebih besar daripada luas bangunan atau rumah tersebut.
Berikut tahapan cara menghitung biaya membangun rumah bertingkat tipe 36 minimalis sederhana:

1. Menghitung luas lantai 1 dan 2 dalam meter persegi

Langkah pertama yaitu memutuskan ingin membangun rumah dengan luas berapa. Misalnya Anda ingin membangun rumah dengan desain persegi berukuran 6m x 6m maka luas lantai pertamanya yaitu 36 m2. Sementara itu, putuskan juga ingin membangun lantai 2 dengan ukuran berapa. Misalnya Anda memutuskan ingin membangun lantai 2 dengan ukuran seluas 18 m2. Dari sana diketahui total luas bangunan rumah yaitu: Lt 1. + Lt. 2 = 36 m2 + 18 m2 = 54 m2.

2. Mencari tahu harga bangunan rumah per meter persegi (m2)

Setelah diputuskan ingin membangun rumah minimalis sederhana bertingkat tipe 36, maka langkah berikutnya mencari tahu harga bangunan rumah per meter persegi kepada tetangga kanan kiri atau pemborong terlebih dahulu. Contohnya didapat informasi bahwa harga berdiri rumah termasuk biaya tenaga kerja dan material yaitu sebesar Rp 3.000.000.

3. Mengalikan total luas lantai dengan harga per meter persegi (m2)

 Rumus untuk mengalikan luas lantai dengan harga per m2, yaitu:
Luas m2 x harga per m2
Makara total biaya berdiri rumah 2 lantai sederhana yang didapatkan yaitu 54 m2 x Rp 3.000.000 = Rp 162.000.000.
Tentunya harga ini belum termasuk biaya Anda membeli tanah/ lahan daerah Anda membangun rumah. Misalkan Anda membeli tanah dan membangun rumah, maka contoh perhitungan biaya beli tanah yaitu:
Diketahui harga tanah per meter persegi yaitu Rp 2.500.000 per m2 dengan lokasi yang cukup strategis. Anda membeli tanah seluas 60 m2, sehingga kalau luas tanah dikalikan harga tanah per meter menjadi 60 m2 x Rp 2.500.000 = Rp 150.000.000. Dengan demikian jumlah biaya beli tanah dan berdiri rumah tipe 36/60 yang harus Anda keluarkan yaitu Rp 162.000.000 + Rp 150.000.000 = Rp 312.000.000.
Itulah sedikit citra umum atau contoh dalam menciptakan perhitungan biaya berdiri rumah 2 lantai yang paling sederhana. Ini hanyalah perhitungan agresif yang sanggup digunakan sebagai teladan bagi masyarakat awam dalam memperkirakan berapa besar anggaran yang harus digelontorkan untuk membangun sebuah hunian langsung gres untuk tipe rumah minimalis sederhana. Semoga bermanfaat.

sumber: bintorobuild.co.id

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hitung-Hitung Biaya Berdiri Rumah 2 Lantai 2019"

Post a Comment