Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis Di Tahun 2018

Rumah merupakan aset paling berharga yang dimiliki seseorang. Bisa dibeli dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau membelinya secara kontan dengan biaya sendiri atau membangunnya dari awal dengan terlebih dahulu membeli tanah dan materi material.
Jika menentukan membangun rumah sendiri, mahalnya material dan ongkos pekerja untuk membangun rumah harus jadi perhatian. Membangun rumah dari awal bukanlah kasus instan sehingga perlu usaha dan kerja keras.
Untuk membangun rumah impian, Anda bisa mulai menghitung kemampuan keuangan langsung yang diubahsuaikan dengan jenis rumah yang ingin dibangun. Jika dana terbatas, tak perlu glamor dan megah. Rumah bergaya minimalis dan manis bisa jadi pilihan rumah idaman.
Ulasan berikut berisi perihal rangkuman membangun rumah minimalis. Mulai dari pengertian, estimasi biaya, hingga kiat membangun rumah hemat biaya. Namun, tetap nyaman dan bisa menambah pengetahuan.

Apa yang Dimaksud Rumah Minimalis dan Berapa Biayanya?




Konsep rumah minimalis terinspirasi dari pedoman filosofis dari Jepang yang dikenal sebagai Zen. Orang-orang yang keseluruhan hidupnya bersandar pada Zen ditekankan untuk bisa hidup mengharmoniskan badan dengan pikirannya. Dari pedoman Zen, kuat dugaan konsep rumah minimalis lahir. Sebab dalam Zen, ketenangan diraih apabila hidup menyatu dengan alam. Inilah yang terdapat dalam konsep rumah minimalis

Berniat untuk membangun rumah minimalis? Berikut ini hal-hal yang perlu diperhitungkan untuk membangun rumah minimalis.

1. Berapa Biaya untuk Membayar Tenaga Kerja?

Ada tiga sistem yang selama ini berlaku dalam membangun rumah, yaitu sistem harian, borongan jasa, dan borongan penuh. Hitung-hitungan bayarannya berbeda-beda. Dilansir dari rumah.com, untuk sistem harian, biayanya per hari sekitar Rp100-150 ribu per hari.
Sementara biaya borongan jasa sekitar Rp600-800 ribu per meter persegi. Lain halnya dengan biaya borongan penuhyang lebih tinggi, biayanya bisa sekitar Rp3-5 juta per meter persegi. Perlu diketahui untuk borongan jasa, yang dibayarkan hanya jasanya, sedangkan materi material disediakan sendiri.
Dari segi waktu, umumnya sistem borongan lebih cepat ketimbang sistem harian. Namun, jikalau sudah jawaban dan ingin mengubahnya, sistem harian lebih memungkinkan ketimbang sistem borongan yang mengandalkan desain rumah yang Anda inginkan.

2. Luas Tanah dan Bangunan

Katakanlah ingin membangun rumah 21/60. Artinya, Anda membutuhkan tanah seluas 60 meter persegi dan harga tanah di lokasi incaran yang diinginkan contohnya Rp800.000/m². Jadi, biaya yang perlu disediakan untuk membeli tanah: Rp800.000 x 60 = Rp48.000.000.
Selanjutnya, asumsi biaya untuk membangun bangunan. Yang dimaksudkan biaya bangunan yaitu asumsi biaya untuk pembelian material, ibarat pasir, kerikil bata, semen, dan sebagainya. Untuk yang satu ini, Anda perlu mengomunikasikan dengan kepala pekerja apa saja material yang menjadi kebutuhan bila memakai sistem harian.
Andaikan saja Anda menentukan sistem borongan penuh. Biaya yang perlu dikeluarkan dengan harga borongan penuh Rp3,5 juta per meter persegi: 21 x 3.000.000 = Rp63.000.000. Jadi, total biaya beli tanah dan bangunan (sistem borongan penuh): Rp48.000.000 + Rp63.000.000 = Rp111.000.000.

3. Biaya Lain-Lain

Bila dalam masa pembangunan, ada perubahan yang ingin dilakukan, ibarat membangun taman, menambahkan ornamen, dan sejenisnya, perlu dihitung berapa asumsi biayanya. Biaya ini perlu dipersiapkan dalam anggaran. Tetapkan sebesar 10% dari keseluruhan total anggaran.

Total Anggaran Pembangunan Rumah Minimalis Tipe 21/60

Ketiga pos anggaran di atas yaitu anggaran yang sangat mungkin harus dipersiapkan dalam membangun rumah minimalis. Kalau ditotal seluruhnya, asumsi biaya yang mesti dipersiapkan sekitar.
  • Biaya Tanah + Bangunan (borongan penuh): Rp111.000.000
  • Biaya Lain-Lain: ditiadakan alasannya yaitu sistem borongan penuh
  • Total Anggaran: Rp111.000.000
Dengan simulasi semacam ini, akan diketahui besaran anggaran untuk membangun rumah minimalis tipe 21/60. Tentu saja anggaran dalam simulasi di atas bisa berubah-ubah atau mengalami fluktuasi.

Inilah Tiga Tips untuk Menghemat Biaya Membangun Rumah



Biaya untuk membangun rumah minimalis mencapai lebih dari Rp100 juta. Biaya yang tidak gampang dikumpulkan dalam waktu singkat. Karena itu, ketika memutuskan membangun rumah, cobalah untuk menerapkan beberapa tips berikut supaya dari segi pembiayaan sanggup menekan beberapa pos anggaran dan bisa dilakukan penghematan.

1. Tenaga Kerja Profesional yang Dapat Diajak Negosiasi


Salah satu pos anggaran terbesar dalam membangun sebuah rumah yaitu biaya tenaga kerja. Karena itu, cobalah untuk mendapat tenaga kerja yang profesional. Pastikan pula untuk merundingkan banyak sekali hal hingga sedetail mungkin.

2. Pertimbangkan Pilihan Bahan Baku

Hal yang kedua yaitu pilihan materi baku. Dengan mempertimbangkan pemilihan materi baku, kemungkinan melaksanakan penghematan bisa saja terjadi. Saat ini semakin banyak material atau materi baku yang berkualitas dengan harga pantas untuk dipilih dalam membangun sebuah rumah.

3. Lokasi Lahan Pembangunan Rumah

Harga tanah sangat kuat juga pada total keseluruhan biaya. Semakin strategis lokasinya, kemungkinan biaya yang harus disiapkan untuk membeli tanah juga makin besar. Pilih dengan saksama supaya tak menyesal nantinya.

Selalu Perhatikan Informasi Terbaru

Membangun rumah dengan konsep minimalis yaitu solusi untuk menekan besaran biaya yang harus dikeluarkan. Namun, tetap saja harus cermat supaya tak ada faktor pemborosan sehingga menjadikan pembengkakan anggaran. Untuk itu, selalu perhatikan info terbaru yang ada, baik harga tanah, material, maupun tarif pekerja.

sumber: cermati.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hitung-Hitungan Biaya Membangun Rumah Minimalis Di Tahun 2018"

Post a Comment