Seperti biasa masyarakat etnis Cina yang ada di Indonesia merayakannya Tahun Baru Imlek dengan meriah. Tahun gres yang disebut dengan sincia ini merupakan momentum yang sempurna untuk bersilaturahmi sambil mensyukuri rezeki yang didapat pada tahun sebelumnya dan berdoa supaya tahun yang akan tiba memperlihatkan rezeki yang lebih banyak.
Menjelang tahun gres biasanya di kawasan perdagangan orang Cina (Pecinan) dijual banyak sekali pelengkap untuk menyambut hari istimewa tersebut menyerupai lampion beraneka bentuk, bola-bola, kepang (uang-uangan), kartu, kertas dan kain khusus ben/varna merah dan warna emas yang melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan, Selain itu banyak pula dijual masakan atau masakan ringan manis dan buah yang semuanya memiliki arti simbolis yang berkonotasi baik. Berbagai masakan khas menyerupai masakan ringan manis kranjang, masakan ringan manis mangkok merah yang merekah ,kue ku berwarna merah berisi kacang hijau, masakan ringan manis sagu berbentuk persegi panjang yang biasanya dibungkus kertas merah. Kue – masakan ringan manis yang semuanya manis inipun merupakan simbol supaya tahun menda-tang juga merupakan tahun yang menciptakan hidup lebih manis (sejahtera). Sebagai pelengkap selalu ada pula buah jeruk bervvarnajingga (sunkist), dan buah srikaya yang menyimbolkan supaya kaya. Untuk hiasan biasanya dipakai bunga mei’ hwa, yaitu sejenis bunga yang tumbuh di Cina, yang dahan dan rantingnya berwarna hitam dipenuhi bunga berwarna pink, tanpa daun. ltulah bunga kemakmuran. Apabila tidak sanggup didapat, bunga mei hwa diganti dengan bunga artifisial atau bunga sedap malam. Keluarga yang merayakan lmlek tinggal menentukan dan memadukan banyak sekali hiasan yang dijual tersebut untuk menghias rumah tinggal sehingga suasana meriah sanggup diciptakan. Sudah menjadi tradisi pula, ketika ini membagi- bagikan rezeki (ampau) oleh keluarga yang sudah
menikah kepada anak, keponakan, dan kepada orang tua. Supaya lebih konkret, Griya Asri meliput rumah sebuah keluarga yang merayakan Imlek. Iwan Sastrawiguna desainer interior rumah ini menerapkan konsep penataan interior bergaya Indo-chine. Diusahakannya supaya pada setiap bab rumah terasa bernuansa lmlek berupa aksen warna merah disamping tersedianya masakan yang khas. Makanan khas lmlek tersebut disajikan pada sudut-sudut rumah, untuk menjamu para tamu yang sanggup bebas menentukan tempat dan masakan yang disukainya. Suasana disusun dengan meriah dari mulai lampion dan rangkaian bungkus petasan dan bungkus masakan ringan manis sagu yang didominasi warna merah. Di bab ini dipajang beberapa milik pribadi keluarga, menyerupai foto nenek moyang, jam peninggalan orang tua,uang-uangan berwarna emas serta wadah dan keranjang untuk tempat masakan kecii menyerupai permen, manisan, kacang, jeruk dan lain-iain. Di ruang tamu ditempatkan sebuah meja beling lingkaran dengan latar belakang dahan dan ranting pohon mei hwa dengan bunganya yang pribadi melekat pada ranting, dan sebagian jatuh ke meja. Lampion dan amplop ampau digantungkan di ranting-ranting pohon, Biasanya ampau yang isinya banyak diletakkan di bab paling atas supaya belum dewasa tidak sanggup meraihnya, alasannya ialah amplop uang di rumah tersebut diperuntukkan bagi semua tamu yang hadir. Kue mangkuk, masakan ringan manis ku, masakan ringan manis lapis dan masakan ringan manis nastar disediakan untuk tamu.
Meja makan di ruang makan telah ditata untuk sitting dinner bagi keluarga. Tangkai-tangkai Solanum dirangkai sebagai hiasan untuk centerpiece, amplop ampau telah siap di atas piring. Buah jeruk yang ditempeli goresan pena Cina yang berarti keberuntungan dan buah apel tersedia pula. Koleksi peralatan kristal beraksen emas mengesankan kemewahan. Di ruang keluarga di atas credenza ditata koleksi perabotan porselen Cina bergaya Timur Tengah dengan
hiasan bunga dan sulur bergaya batik. China-ware yang buatan Spanyol ini menjadi pujian nyonya rumah. Rangkaian bunga mei hwa yang melambangkan keberuntungan mengisi sebuah wadah China, di sekitarnya ditata aneka bentuk koleksi wadah-wadah yang bagus sebagai tempat manisan clan buah-buahan.
Satu sudut di bab ruang keluarga tak luput dari sentuhan lwan. Di atas meja beling lingkaran ditempatkan sebuah rangkaian bunga dan lilin yang menampilkan nuansa merah untuk aksen. Suguhan buah, minuman segar dan fruit punch dengan wadah dan gelas-gelas kristal yang hanya dikeluarkan untuk menyambut Imlek. Dengan penataan ini diperlukan pesta menyambut Tahun Baru Imlek akan meriah.
0 Response to "Semarak Imlek Dengan Tata Ruang Yang Dinamis"
Post a Comment